Kamis, 11 Februari 2010

EntAH

Perjalanan hidup seharusnya menjadi tautan kisah
yang membuat hidup menjadi indah
Perjalanan hidup seharusnya menjadi kenangan manis
yang bukan hanya sekedar ironis

akan tetapi kawan ....

Ribuan duri selalu saja menusuk hati
Ribuan batu menghalangi langkah kaki

hingga jadikan kisah hidup tertatih
hingga jadikan kisah hidup perih
hingg jadikan kisah hidup menjadi letih

kawan ....

Jika boleh meminta kepada Tuhan
semoga ini akan habiskan segala siksa neraka.

Senin, 08 Februari 2010

MENGINGAT GUS DUR


"Manusia tak pernah mati".
Itu mungkin yang sering terdengar dari mulut para penyambung lidah Nabi. Mati jasad mungkin yang pasti terjadi, tetapi jika kita perhatikan baik-baik, sungguh banyak manusia yang mati jasadnya tetapi sampai beratus-ratus tahun orang-orang masih kenal namanya.
Salah satunya (mungkin) adalah orang yang fotonya terpampang diatas.

Minggu, 7 Pebruari 2010, 40 hari setelah wafatnya. Gemuruh "penghormatan" masih sangat-sangat terasa. Ratusan acara yang dihadiri ratusan bahkan ribuah manusia terlaksana, dengan satu tujuan menghormati dan mengenang jasa manusia yang satu ini. Beliau ter'hormat' dan 'terkenang' bukan karena bentuk morfologi tubuhnya, tetapi bentuk 'jiwanya' yang dapat menggetarkan manusia-manusia lainnya.

Minggu, 7 pebruari 2010 pukul 17.30, 600 siswa-siswa SMP Islam Kepanjen dengan berbekal ratusan obor bambu menyala, memerahkan kota kepanjen. Dengan diawali oleh sholat MAghrib berjamaah di Masjid Cepokomulyo-Kepanjen-Malang dan dilanjutkan berjalan kaki menuju Masjid Agung Baiturroham Kepanjen.

Obor bambu adalah lambang dari semangat beliau yang akan terus menyala di dalam darah muda pada generasi Penerus Bangsa terutama kader Muda Nahdlatul Ulama.
dan ini mungkin salah satu cara kami, Keluarga BEsar SMP Islam Kepanjen yang memang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan NU (Ma'arif) untuk menghidupkan semangat beliau di dalam darah siswa-siswi SMP Islam Kepanjen.

Selamat Jalan Gus ....
Do'a kami akan selalu bersamamu ...
Walaupun waktu berlalu ...
Hingga kita nanti bertemu ....

(topless)